,

Herman: Golput Bukan Pilihan, Ini 5 Dampak Negatifnya bagi Pemilih

Editor: Muezz@
November 07, 2024, 21:26 WIB Last Updated 2024-11-07T14:26:07Z



SEKADAU, SINARKAPUAS.com - Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Herman A. Bakar, menjabarkan lima kerugian yang dialami pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada serentak 2024. Diketahui, Kabupaten Sekadau termasuk salah satu daerah di Kalimantan Barat yang akan Pilkada pada 27 November 2024 mendatang.


Menurut Herman, pertama, golput bisa mempersulit kandidat favorit untuk menang. "Jika kamu golput, kandidat yang kamu dukung kehilangan satu suara untuk mendekatkan diri ke kemenangan," jelas Herman, Kamis (07/11/2024).


Kedua, ada risiko kandidat yang kurang layak terpilih. Meski tak ada kandidat sempurna, pemilih disarankan memilih yang paling sedikit catatan buruknya.


"Ingat, siapa pun yang mendapat suara terbanyak, seburuk apapun, akan tetap terpilih," kata Politisi Partai PAN itu.


Ketiga, golput memperbesar potensi manipulasi suara. Suara yang tidak terpakai bisa membuka celah bagi oknum untuk melakukan kecurangan. "Satu suaramu yang tidak digunakan bisa saja dipakai secara tidak sah," lanjutnya.


Keempat, pemilih kehilangan peran dalam memperbaiki nasib daerah. Hak suara mempengaruhi arah kebijakan dan visi daerah lima tahun ke depan.


Kelima, pendapatan daerah terbuang sia-sia. Anggaran Pilkada dibiayai dari APBD, yang bersumber dari pajak dan retribusi. Jika banyak yang golput, anggaran tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal.


"Gunakan anggaran Pilkada untuk memilih pemimpin yang akan mengelola anggaran daerah dengan bijak," pungkas Herman.