,

Bupati Sekadau Buka Rakor TPID Antiisipasi Kenaikan Harga Sembako Jelang Lebaran

Editor: Muezz@
Maret 29, 2024, 07:47 WIB Last Updated 2024-03-29T00:47:10Z

SEKADAU, SK - Bupati Sekadau Aron,S.H membuka secara langsung Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sekadau Tahun 2024,Kamis (28/03/2024)di Ruang rapat wakil Bupati Sekadau.


Rakor TPID tersebut dilakukan dalam rangka menyambut  Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu raya hari Paskah dan hari raya Idul Fitri 1445 H. Karena pada waktu tertentu harga barang sering mengalaminya kenaikan, terutama harga pangan selama bulan Maret.


Dalam arahannya Bupati mengatakan,Inflasi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi, inflasi yang tinggi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, baik itu kebutuhan pangan, barang dan jasa.


Dari hasil laporan perubahan harga bahan pokok di kabupaten Sekadau pada bulan Maret 2024 ada sebanyak 28 jenis komoditi pangan yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni sekitar 100 persen. Adai komoditi yang mengalami kenaikan adakah Timun sedang (66%), Cabe Rawit Merah (42%), kacang Panjang dan Cabe Rawit hijau (41%), Cabe Merah Keriting (29%), Cabe Merah besar (28%), beras SPHP Bulog dan Ayam kampung utuh (16%), Telur ayam ras (13%).


Tepung terigu, daging ayam ras kerkas dan bawang putih honan (12%), Aawi hijau (8%), beras cap nanas medium dan cap kelapa (7%), Minyak Goreng curah dan kemasan (5%), Tomat (4%), gula pasir curah dan kemasan, daging Sapi import beku, Ikan bandeng, serta Kentang sedang (3%), Beras cap Pandan Wangi premium dan cap madu Tupai, daging Sapi tetelan, Kacang hijau (1%).


"Pada momentum hari paskah, bulan Ramadhan serta menyongsong hari raya Idul Fitri perlu ada kolaborasi guna antisipasi peningkatan harga H±10 Ramadhan, H+10 lebaran," kata Aron.


"Pentingnya pengawasan untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan masyarakat," ingatnya.


Ia berharap, koordinasi dan sinergi antar dinas/instansi yang terbentuk masuk dalam tim TPID, harus proaktif dalam mengelola cadangan bahan pokok, ia juga meminta agar seluruh stakeholder juga ikut terlibat untuk stabilitasi tata niaga hulu-hilir harga komoditas pangan.


Apalagi kata dia, isu kemiskinan masih membayangi kabupaten Sekadau, maka seluruh tim TPID bisa mengupayakan untuk pengentasan kemiskinan tersebut.


"Saya minta sehabis rakor ini, agar tim TPID segera monitoring harga bahan pokok di pasar, selain itu melakukan secara sampling dititik dimana warga bertransaksi jual beli, seperti swalayan, toko kelontong atau para pedagang sayur," katanya.


Dari hasil Kunker Presiden Republik Indonesia Minggu lalu, beberapa harga kebutuhan pokok di pasar hampir sama dengan harga di pulau Jawa, hanya harga telur yang masih tinggi.


Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sekadau, Mohammad Isa, mengucapkan terima kasih kepada tim TPID kabupaten Sekadau, ia berharap tim bisa mengawasi dan menangani inflasi di Sekadau.


"Dalam rakor ini, perlu langkah cepat mengambil keputusan untuk menyikapi kenaikan harga di pasar." katanya 


Karena salah satu faktor kenaikan harga, adalah tingginya permintaan masyarakat namun produksi terbatas, gagal panen, 1-2 bulan atau 1-2 hari ini, suplai dari luar terkendala.


Hadir pada kegiatan tersebut, Dandim 1204/Sgu-Skd diwakili Danramil Belitang Hilir Kapten Inf. Indra, F.C.


Kapolres Sekadau diwakili Kabag logistik Polres Sekadau M. Sembiring


Kajari Sekadau diwakili Kasi Datun, Nur Suryadi, Pimpinan Perum Bulog Sanggau, Aminudin Perwakilan Bank Indonesia bagian ekonomi, Ari Setyo, Kepala OPD, camat se-kabupaten Sekadau.(heni)